Manokwari - TopNews | SD INPRES 51 Koyani distrik Masni kabupaten Manokwari provinsi Papua Barat sangat mempriyatinkan dengan kondisi sarana fasilitas penunjang sekolah yang tidak memadai. Dari pantauan Pena Adat terlihat ada beberapa fasilitas yang kurang memadai seperti ruang kelas, ruang kantor sekolah, ruang perpustakaan, pagar sekolah, air bersih dan MCK. Menurut Juita salah satu guru kelas 2 di SD 51 Koyani menjelaskan, memang sekolah ini (SD 51 Koyani/RED) mengalami banyak kekurangan, seperti ruang belajar, kantor sekolah, perpustakaan sekolah, rumah guru, air bersih dan MCK. Yang kami butuhkan sekali di sekolah adalah ruangan untuk kantor sekolah serta perpustakaan sekolah, selain itu juga terpenting lagi yaitu pagar sekolah karena kondisi sekolah saat ini tidak nyaman jika dilihat dari sisi keamanan sekolah sangat tidak terjamin karena banyak hal-hal yang negatif yang sering terjadi di sekolah, selain itu hewan peliharan (sapi) juga sering masuk ke dalam halaman sekolah lalu membuang kotoran sembarang dan ini sangat mengganggu kenyamanan sekolah.tutur Juita.
Lanjut Juita, karena ruangan terbatas maka ruangan kantor digunakan bersamaan dengan ruang belajar siswa. Sama hal juga pada ruang perpustakan pun demikian satu ruang belajar dibagi dua untuk difungsikan sebagai ruang perpustakaan. Tutur Juita dengan nada sedih kepada sejumlah media usai penyeraan peralatan belajar untuk parasiswa (buku tulis & bolpen) oleh organisasi Gerakan Ekonomi Kreatif Indonesia (GEKRINDO) provinsi Papua Barat di ruang belajar SD INPRES 51 Koyani pada hari Sabtu, (19/01/2019) di kampung Koyani distrik Masni. Juita yang mewakili kepala sekolah SD 51 Koyani mengatakan saat ini jumlah siswa di SD 51 Koyani berjumlah ada 75 murid sementara jumlah guru status PNS ada 6 orang dan 1 orang pegawai guru honorer sehingga total guru di sekolah tersebut berjumlah 7 orang. Untuk tenaga pendidik menurut Juita sudah cukup untuk mengcover semua siswa yang ada di sekolah itu. Lebih lanjut lagi dikatan, saat ini guru-guru merasa kesulitan untuk mengatur manajemen sekolah dengan baik karena belum ada ruang kantor yang baik sehingga banyak data-data sekolah yang hilang tidak tersimpan dengan baik. Sehingga dirinya berharap pemda Manokwari bisa memberikan perhatian juga terhadap sekolah SD INPRES 51 Koyani.ujar Juita.
Sementara itu Permenas Iwuni selaku komitte sekolah mengaku sangat mempriyatin dengan kondisi sekolah seperti ini. Memang kami orang murid bersama guru-guru membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah Manokwari untuk melihat kondisi ini. Kami pun juga sudah melayangkan proposal beberapa kali ke dinas pendidikan tapi belum ada tanggapan sama sekali.tegas Permenas. Menurut Permenas sebagai orang tua murid siswa kami merasa sedih melihat kondisi ini dan kami tidak mau anak-anak kami terlantar lantaran kondisi sekolah yang sangat mempriyatinkan ini. Kondisi ini membuat guru- guru juga merasa tidak nyaman untuk mendidik anak-anak kita.imbuhnya.
Tambah Permenas, kantor dan perpustakaan sekolah serta pagar sekolah perlu di bangun oleh karena itu pemda Manokwari harus melihat masalah ini dengan serius. Tutur Permenas.
Disela sela itu pun Permenas mengapreasi kehadiran organisasi GEKRINDO dalam rangka membagikan buku tulis dan pena serta bibit pohon di sekolah sebagai bentuk kepeduluan terhadap pendidikan generasi emas kedepan.
Sementara dalam kunjungan organisasi Gerakan Ekonomi Kreatif Indonesia (GEKRINDO) Provonsi Papua Barat yang di pimpin oleh ketua umum Maikel Herbert Rikoh Kondologit bersama anggota timnya langsung menyerahkan peralatan buku tulis dan pena kepada para guru untuk dibagikan kepada siswa. Maikel Herbert Rikoh Kondologi selaku ketua umum GEKRINDO dalam arahnya usai penyerahan buku tulus dan pena mengatakan, pendidikan merupakan suatu barometer yang kampu mengubah bangsa kedepan sehingga perlu ada dukungan dari semua pihak bukan hanya pemerintah saja yang melihat masalah ini. Baik dari orang murid, organisasi LSM, pemerintah serta semua pihak untuk melihat hal ini. Menurut Maikel, jika kita mau maju maka kita harus mempersiapkan SDM-nya lebih matang terutama dari tingkat sekolah dasar sehingga mampu dapat terbentuknya karakter yang ampuh dalam memperoleh prestasi belajar serta daya saing yang kuat.ujarnya.
Maikel yang juga sebagai seorang aktivis lingkungan dan pendidikan ini merasa priyatin ketika melihat kondisi sekolah seperti ini, namun dirinya memberikan harapan dan semangat kepada para guru di sekolah itu untuk selalu semangat dalam membina dan mendidik para siswa dengan baik.ungkapnya.
Kata Maikel pembagian buku dan pena tulis ini berasal dari inisiatif kami sendiri dari para anggota GEKRINDO karena kami peduli dengan pendidikan.ujarnya.
Sekolah Dasar Instruksi Presiden (INPRES) 51 hingga kini masi mengalami kekurangan fasilitas sekolah yang perlu membutuhkan perhatian dari pemerintah setempat. (JM)
Tag :
Pendidikan





0 Comments for "Sangat Miris SD INPRES 51 Koyani Terancam Minim Fasilitas Penunjang Sekolah."