Minimnya Fasilitas Laboratorium, Mahasiswa Minta Bantuan dari Pemprov Papua & Papua Barat

Foto: Ruang Lab Kosong tanpa ada komputer

Manokwari - TopNews | Sejak didirikannya fakultas teknik (FT) universitas Papua (UNIPA) pada tahunh 2012 hingga kini belum ada fasilitas laboratorium (Lab) yang memadai sebagai sarana belajar bagi mahasiswa di fakultas teknik UNIPA. Pada fakultas teknik terdapat 3 jurusan yakni jurusan teknik Elektro, jurusan teknik Informatika dan jurusan teknik Sipil. Dari tiga jurusan ini perlu dilengkapi dengan fasilitas penunjang belajar seperti lab komputer dan peralatan praktek lainnya. Seperti pada jurusan informatika FT UNIPA dalam laboratoriumnya tidak ada satu sarana belajar seperti komputer, peralatan jaringan dan sebagainya dalam lab. Kondisi ini membuat mahasiswa merasa kesulitan untuk belajar saat menerima mata kuliah praktikum. Selama ini mahasiswa hanya menerima ilmu teori sedangkan mata kuliah praktikum tidak bekali 100%, demikian disampaikan Issac Cornelius selaku gubernur mahasiswa Fakultas Teknik saat di temui di halaman jurusan teknik Informatika Selasa (26/02).

Lanjut Issac, mahasiswa pada jurusan informatika selama ini tidak perna belajar dengan maksimal akibat kurang adanya fasilitas komputer yang memadai dalam lab praktek. Menurutnya ada 4 buah lab di jurusan teknik informatika namun tidak di lengkapi dengan fasilitas komputer dan peralatan lainnya. Saya sangat kesal dengan kondisi seperti ini dari tahun ke tahun karena tidak menghasilkan sarjana yang berkualitas dan disiplin terhadap ilmu yang diperoleh karena mahasiswa tidak dibekali dengan baik, tutur Issac. Kemampuan para dosen dan staf pengajar sudah sangat maksimal untuk mendidik mahasiswa namun ilmu itu hanya secara teori saja sedangkan secara ilmu praktek tidak ada karena tidak ada alat praktek dalam lab untuk mahasiswa belajar saat dosen mengajar sehingga saat jam praktikum mahasiswa hanya masuk duduk tanpa melakukan belajar praktek lalu pulang. Hal ini terus terjadi dari hari lepas hari. Kondisi ini sangat mempriantinkan bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di jurusan teknik informatika. Kampus UNIPA yang juga sebagai aset pemerintah yang dibangun untuk memproduksikan SDM Indonesia bagian timur dan lebih khusus bagi orang asli papua (OAP) ini perlu juga ada perhatian dari pemerintah provinsi, ungkap Issac dengan nada yang kesal. Selain jurusan informatika juga jurusan teknik elektro dan sipil sama-sama tidak memilika fasilitas belajar dalam lab.

Untuk melengkapi 4 buah laboratorium, maka perlu dibutuhkan sebanyak 100 buah unit komputer (PC All in One) untuk bisa memenuhi jumlah mahasiswa yang ada di jurusan Informatika. Saat ini jumlah mahasiswa di jurusan informatika ada sebanyak 500 an mahasiswa, oleh sebab itu dibutuhkan juga jumlah PC yang banyak. 100 buah unit PC ini hanya khusus untuk jurusan informatika sedang untuk falutas teknik pada umumnya yaitu perlu membutuhkan 200 buah unit PC untuk di lengkapi di setiap lab di masing-masing program studi. ungkap Issac

Ia juga mengaku, jumlah OAP yang masuk di jurusan teknik Informatika lebih banyak dibanding non papua yaknik OAP 60% dan non OAP sekitar 40% berdasarkan data BEM fakultas teknik tahun 2018. Data ini menunjukan bahwa peminat OAP di jurusan IT sangat banyak di banding jurusan lain di kampus UNIPA. Oleh  sebab itu dirinya berharap kepada pemerintah provinsi Papua dan Papua Barat untuk bisa melihat kondisi ini karena ini bagian dari tanggung jawab dari dua pemerintah. Bukan hanya pemprov Papua Barat saja tapi pemprov Papua juga harus sama-sama melihat hal ini karena banyak anak-anak OAP yang berasal dari provinsi Papua yang kuliah di kampus UNIPA dan lebih khusus di jurusan Informatika fakultas teknik. Saya selaku gubernur mahasiswa berharap dua pemprov ini membantu kami dengan sarana fasilitas lab untuk kami dapat belajar dengan baik, jelas Issac. Kami juga sudah buat proposal dari BEM teknik atas persetujuan dekan teknik dan proposal tersebut sudah kami antar ke dinas Informasi dan komunikasi Provinsi Papua namun kami diarahkan dari dinas Kominfo PB ke bagian biro umum untuk diproses namun ketika proposal itu diantar ke bagian umum setda papua barat tetap jawab para petugas bahwa saat ini belum ada instruksi dari pimpinan untuk menerima bantuan proposal.

Oleh sebab itu selaku gubernur mahasiswa fakultas teknik yang punya beban moril terhadap generasi penerus OAP ini berharap agar gubernur Papua Barat dan Sekretaris Daerah Papua Barat bisa menjawab aspirasi kami ini karena kami berbicara untuk kepentingan SDM OAP kedepan nantinya, imbuh Issac. Saya juga rencana mau ketemu langsung dengan bapak gubernur untuk menyampaikan kendala-kendala yang kami hadapi kampus kampus yang perlu ada suport dari pemeritah sperti perlengkap fasilitas komputer dan perabot penunjang laboratorium. Saya juga berharap bapak gubernur bisa mengunjungi jurusan teknik informatika fakultas teknik UNIPA untuk melihat secara langsung kondisi laboratorium saat ini, tutur Issac.

Sementara dekan fakultas teknik UNIPA Elias K Bawan mengatakan, usaha untuk memperjuangkan fasilitas penunjang lab sudah diupayakan oleh dekan selaku pimpinan fakultas teknik sejak tahun sebelumnya namun sampai saat ini belum ada jawaban dari pemerintah sehingga apabila mahasiswa yang langsung mau upayakan ya sah sah saja yang penting ada surat-surat yang lengkap, dan namanya itu uji coba dulu jangan sampe di jawab ya syukurlah, tutur Elias. Saya sudah serahkan berkas proposal kepada gubernur mahasiswa fakultas teknik saudara Issac karena ia minta data maka saya kasih dengan harapan bisa upaya dari sisi pimpinan mahasiswa sehingga mahasiswa bisa dapat dibantu demi kelancaran proses belajar mahasiswa, ungkap Elias.

Kurang adanya sarana belajar pada laboratorium praktek di jurusan informatika menjadi hambatan serius bagi mahasiswa untuk memperoleh ilmu secara makasimal, oleh karena itu mahasiswa membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah prov Papua dan Papua Barat. (*7)



Tag : Pendidikan
0 Comments for "Minimnya Fasilitas Laboratorium, Mahasiswa Minta Bantuan dari Pemprov Papua & Papua Barat"

Back To Top